Rusia menyebabkan sedikitnya 15 kematian dan 50 luka-luka di Ukraina setelah mengebom sebuah stasiun kereta api selama Hari Kemerdekaan

Sedikitnya 15 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka akibat dampak beberapa rudal di kereta api di wilayah Dnipro, di timur Ukraina, seperti yang dikecam oleh presiden negara itu, Volodimir Zelenski, yang menyalahkan pasukan Rusia.

Teroris Rusia terus membunuh warga sipil Ukraina. Sedikitnya 15 tewas dalam serangan rudal Rusia di stasiun kereta api di Chaplyne, wilayah Dnipropetrovsk. Seperti yang ditekankan @ZelenskyyUa di Dewan Keamanan PBB: Teroris Rusia harus dihentikan sekarang sebelum membunuh lebih banyak orang di Ukraina dan sekitarnya. pic.twitter.com/GSbMbrYEc2

– Dmytro Kuleba (@DmytroKuleba) 24 Agustus 2022

Zelenski mengecam serangan ini selama perbandingan telematik di hadapan Dewan Keamanan PBB, memperingatkan bahwa masih ada beberapa gerbong yang terbakar dan layanan darurat masih bekerja di daerah tersebut. "Korban tewas mungkin bertambah," katanya, menurut video yang dibagikan di akun Telegramnya dan dikumpulkan oleh kantor berita UNIAN.

Pihak berwenang Ukraina, yang khawatir Rusia akan mengambil keuntungan dari peringatan Hari Kemerdekaan Rabu ini untuk melipatgandakan serangannya, telah memperingatkan beberapa orang di berbagai bagian negara.

Di barat, di wilayah Khmelnitsky, telah terjadi beberapa ledakan yang, menurut aktivis oposisi Belarusia, berasal dari proyektil yang diluncurkan dari negara tetangga Belarusia. Secara khusus, mereka berbicara tentang setidaknya empat rudal, lapor lembaga DPA.

Pengeboman juga telah dikonfirmasi di Yitomir, sementara di Dnipropetrovsk, seorang anak laki-laki berusia XNUMX tahun meninggal akibat dampak misil di sebuah rumah. Bunyi peringatan telah menjadi konstan di berbagai bagian Ukraina.